Pages

Subscribe:

Jumat, 24 April 2015

Keanekaragaman Jenis Tanaman Di Hutan Kota

Hutan kota Trenggalek pada awalnya merupakan hutan produksi yang kemudian difungsikan dan dialihkan pengelolaannya menjadi hutan kota. Dari segi pengayaan vegetasi, difungsikan sebagai pengurang polusi dan menambah estetika kota. Adanya Hutan Kota Gunung Jaas Kabupaten Trenggalek memberikan banyak dampak positif. Disamping fungsi utamanya sebagai penghasil oksigen, hutan kota ini juga memberikan suasana sejuk. Kekayaan vegetasi yang ada di dalamnya memberikan manfaat edukasi.

Hutan kota Gunung Jaas Trenggalek memiliki luas 10 hektar. Lokasi hutan kota ini di lereng Gunung Jaas, yakni pada lahan miring. Vegetasi tanaman di hutan kota ini cukup banyak dan bervariasi dari berbagai family. Usia tanaman - tanaman tersebut juga bervariasi ada yang telah bertahun-tahun hingga telah beberapa kali berbuah, serta ada pula yang masih berupa seedling atau baru ditanam.

Dari situ mereka akan dapat lebih mudah mengamati, identifikasi jenis tanaman berdasarkan suku, nama latin, habitat, dan sebagainya. Tentunya akan sangat berguna bagi mereka dalam mengikuti pelajaran khususnya tentang pengetahuan alam, sekaligus lebih mendekatkan diri kepada alam sekitar dan mencintai tanaman.

Berikut berbagai jenis tanaman di hutan kota : 

1.   AKASIA ( Acacia auriculiformis)
      Family: Fabaceae
      Ket. :Habitus Pohon, daun berbentuk seperti telinga berukuran kecil, bunga berwarna kuning.

2.   AKASIA DAUN LEBAR ( Acacia aangium)
      Family: Fabaceae
      Ket.: Habitus Pohon, daun berbentuk lebih lebar dibanding Acacia Auriculiformis. Bunga 
               berwarna putih.

3.   ALBA/AMPUPU (Eucalyptus alba)
      Family: Myrtaceae
      Ket.: Habitus pohon, kulit kayu halus berwarna putih.

4.   ANGSANA (Pterocarpus indicus)
      Family: Fabaceae
      Ket.: Habitus Pohon daun berwarna hijau tua.

5.   APAK ( Ficus sp.)
      Family: Moraceae
      Ket. : Daun tebal, kaku, berwarna hijau, mengeluarkan getah putih.

6.   ASAM JAWA ( Tamarindus indica)
      Family: Fabaciae
      Ket. : Habitus pohon, masih tahap sapling, kulit kayu beralur vertical, daun terasa asam.

7.   AVOKAT ( Persea americana )
      Family: Lauraceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling.

8.   BAMBU ORI ( Bambusa arundinasea )
      Family: Poaceae
      Ket. : Habitus pohon, berumpun, batang berwarna hijau, berduri.

9.   BELIMBING ( Averrhoa carabola )
      Family: Averrhoaceae
      Ket. : Habitus pohon, buah berbentuk seperti bintang

10. BERINGIN ( Ficus benjamina )
      Family: Moraceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling, daun kaku, hijau tua, memiliki akar gantung.

11. BULU ( Ficus annulata )
      Family: Moraceae
      Ket. : Habitus pohon, batang coklat, memiliki akar gantung, bergetah putih, daun hijau.

12. CEDRELA ( Cedrela mexicana )
      Family: Meliaceae
      Ket. : Habitus pohon, masih seedling, daun majemuk berhadapan.

13. CENDANA ( Santalum album L. )
      Family: Santalaceae
      Ket. : Habitus pohon, batang berbau wangi, daun halus berwarna hijau.

14. DAMAR ( Agathis dammara )
      Family: Araucariaceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling, batang dan daun berwarna kemerahan atau kecoklatan.

15. GAMAL ( Gliricidia sepium )
      Family: Fabaceae
      Ket. : Habitus perdu, daun majemuk, menyirip ganjil, adaksial dauh hijau, abaksial keputih-
                putihan.

16. GMELINA ( Gmelina asrborea )
      Family: Verbenaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun lemas, daun tanaman muda bergerigi, daun tanaman dewasa entire.

17. JAMBU BIJI ( Psidium guajava )
      Family: MYrtaceae
      Ket. : Habitus pohon, batang berwarna coklat, halus, kulit kayu mengelupas. daun tunggal berha-
                dapan.

18. JAMBU MONYET ( Anacardium occidentale )
      Family: Anacardiae
      Ket. : Habitus pohon, daunm berwarna hijau.

19. JARAK LONDO ( Riccinus sp. )
      Family: Euphorbiaceae 
      Ket. : Habitus perdu, daun mengkilat berbentuk menjari, pucuk berwarna merah gelap dengan
                duri - duri lengket.

20. JATI ( Tectona grandis )
      Family: Lamiaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun lebar, kasar, berambut.

21. JOHAR ( Cassia siamea )
      Family: Fabaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun majemuk berhadapan, berwarna hijau.

22. JUWET ( Syzigium cumini )
      Family: Myrtaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun kaku tebal, berwarna hijau.

23. KALPATARU/BUAH RODA
      Family: Euphorbiaceae
      Ket. : Habitus pohon, batang berduri, daun hijau, bergerigi.

24. KANTIL ( Michelia champaca l. )
      Family: Magnoliaceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling, daun tunggal berwarna hijau.

25. KARET ( Hevea brasiliensis )
      Family: Euphorbiaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun berwarna hijau, majemuk 3, mengeluarkan getah putih.

26. KAYU MANIS ( Cinnamomum burmannii )
      Family: Lauraceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling, daun tunggal, daun muda merah pucat, daun dewasa hijau.

27. KAYU PUTIH ( Melaleuca leucadendron )
      Family: Myrtaceae
      Ket. : Habitus pohon, kulit kayu berwarna putih, mengelupas tebal seperti spons, daun tunggal
                berwarna hijau.

28. KELAPA ( Cocos nucifera )
      Family: Arecaceae
      Ket. : Habitus pohon, batang bulat, tidak bercabang, daun roset batang, tulang daun di tengah
                mengeras (lidi).

29. KELENGKENG ( Dimocarpus longan )
      Family: Sapindaceae
      Ket. : Habitus pohon, bercabang, daun tunggal berwarna hijau.

30. KEMIRI ( Aleurites moluccana )
      Family: Euphorbiaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun tunggal, tangkai daun berambut.

31. KENITU ( Chrysophyllum cainito )
      Family: Sapotaceae
      Ket. : Habitus pohon, adaksial daun berwarna hijau, adaksial daun berwarna coklat tua keemasan.

32. KERSEN ( Muntingia calabura )
      Family: Muntingiaceae
      Ket. : Habitus perdu atau pohon, ranting berambut halus, daun berwarna hijau berambut halus.

33. KESAMBI ( Schleichera oleosa )
      Family: Sapindaceae
      Ket. : Habitus pohon, pucuk daun berwarna merah, daun dewasa berwarna hijau.

34. KETAPANG ( Terminalia catappa )
      Family: Combretaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun lebar, tebal berbulu.

35. LABAN ( Vitex pinnata )
      Family: Verbenaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun majemuk 3, tepi daun bergerigi, berwarna hijau.

36. MAHONI ( Swietenia mahagoni )
      Family: Meliaceae
      Ket. : Habitus pohon, daun majemuk, berwarna hijau.

37. MANGGA ( Mangifera indica )
      Family: Anacardiceae
      Ket. : Habitus pohon, batang berwarna coklat, daun tunggal, berwarna hijau.

38. MATOA ( Pometia pinnata )
      Family: Sapindaceae
      Ket. : Habitus pohon, pohon masih seedling, daun majemuk berwarna hijau.

39. MELINJO ( Gnetum gnemon )
      Family: Gnetaceae
      Ket. : Habitus pohon, batang bulat, daun tunggal, berhadapan berwarna hijau.

40. MENTEGA ( Disospyros blancoi )
      Family: Ebenaceae
      Ket. : Habitus pohon, masih sapling, daun berwarna hijau, abaksial daun berwarna halus.



Selasa, 21 April 2015

22 APRIL SEBAGAI HARI BUMI

Makna dari peringatan hari Bumi merupakan pengamatan tentang bumi yang diperingati secara Internasional setiap tahunnya pada tanggal 22 April.

Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia yaitu Bumi. Pertama kali dicanangkan oleh senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson pada tahun 1970. Dia adalah seorang pengajar di bidang disiplin ilmu lingkungan hidup. Tanggal ini sebenarnya bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan bumi utara dan waktu musim gugur pada belahan bumi selatan.

United Nation (UN) atau PBB memperingati hari bumi sedunia pada tanggal 20 Maret yang merupakan sebuah tradisi dari aktivis perdamaian John McConnel pada tahun 1969. Pada tanggal tersebut merupakan hari dimana matahari berada tepat di atas khatulistiwa atau dikenal dengan istilah Ekuinoks Maret. Saat ini hari bumi diperingati oleh 175 negara dan secara global telah dikoordinasi oleh Jaringan Hari Bumi atau Earth Day Network.

Di Indonesia, peringatan atau perayaan hari Bumi sebenarnya belum banyak diketahui oleh kalangan masyarakat. Hal ini berbanding terbalik dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 5 Juni. Pada dasranya memang tidak terdapat perbedaan antara Hari Lingkungan Sedunia. Hal yang membedakan antara dua hari besar itu adalah sejarahnya saja.

Hari Bumi awalnya diprakarsai oleh masyarakat serta diperingati oleh LSM dan organisai di bidang pelestarian lingkungan hidup, sedangkan Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN tentang Lingkungan HIdup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm. Tanggal konferensi tersebut kemudia ditetapkan menjadi Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia berpartisipasidalam konferensi tersebut diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala Bappenas. Hari Lingkungan sedunia dianggap lebih resmi dan sering diperingati oleh masyarakat maupun pemerintah di sejumlah negara di dunia. Tujuan dasar dari kedua peringatan hari besar tersebut adalah untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.

Hari Bumi kebanyakan hanya diketahui dan diperingati oleh para aktivis peduli lingkungan saja di seluruh dunia. Di sisi lain, peringatan hari bumi sedunia sering dianggap sebagai ajanag berkumpulnya para aktivis namun minim tindak lanjut secara nyata di lapangan. Berbagai kerusakan lingkungan hidup di bumi telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup serta mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam seperti longsor, banjir, angin topan, kekeringan, krisis air bersih, dan kebakaran hutan. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampak negatifnya pun akan dirasakan oleh manusia juga. Kesadaran manusia cenderung menurun untuk menjaga, merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Upaya melestarikan lingkungan hidup tidak hanya tanggung jawab perorangan saja, akan tetapi tanggugn jawab dari semua pihak yang hidup di bumi ini.

Kesadaran untuk melestarikan lingkungan hidup seharusnya ditanmkan sedini mungkin dan harus berkesinambungan. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran sosial yang dapat ditumbuhkan melalui penyuluhan atau pemberian informasi yang lengkap tentang pelestarian lingkungan kepada masyarakat umum. Selain itu, perubahan iklim di bumi sangat sulit untuk dicegah meskipun berbagai upaya antisipasi dan pencegahan telah banyak dilakukan. Keadaan ini memaksa manusia untuk dapat beradaptasi dengan perubahan iklim tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengubah perilaku yang merusak alam menjadi perilaku yang selalu cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

#SelamatHariBumi
#SaveOurEarth
#GoGreen

Minggu, 12 April 2015

KULINER HUTAN KOTA TRENGGALEK

Kalau berbicara mengenai kuliner, tentu sebagian banyak orang akan tertarik untuk mencobanya. Terbayang dalam benak orang pasti perasaan enak, lapar, gurih, manis dan sebagainya. Indonesia mempunyai berbagai macam masakan dan rasa yang mempunyai rasa khas tersendiri. Masih segar dalam ingatan kita bahwa salah satu masakan khas Indonesia yaitu rendang, pada tahun 2011 yang lalu dijadikan sebagai makanan peringkat pertama hidangan terlezat di dunia, kontes itu digelar oleh CNN Internasional  (sumber : rendang)

Nah kali ini kita akan mengulas kuliner yang tersedia di hutan kota Kabupaten Trenggalek. Setelah kita menikmati keindahan serta kerindangan hutan kota, tentu rasa lelah dan lapar menghinggapi. Bagi yang dari rumah tidak membawa bekal yang cukup, tidak perlu bingung dan risau, di hutan kota Trenggalek tersedia 2 warung makan yang menyuguhkan masakan khas Kabupaten Trenggalek tentunya dan berbagai minuman untuk melepas rasa haus para pengunjung. 

Di sisi timur hutan kota atau tepatnya dibawah Pos Jaga terdapat warung makan milik bapak Ipung, menu ayam lodho khas cita rasa Trenggalek menjadi andalan disini, tersedia juga lalapan telor, tempe penyet dan lain lain. Untuk menu minuman kamu bisa mencoba jus buah naga, jus apel, jus wortel dan tak lupa menu kopi bagi para pecinta kopi mania sekaligus bisa menyalurkan hobi melukis batang rokok, atau istilah tren-nya cethe. Bisa menjadi tempat nongkrong atau sekedar melepas lelah bersama kawan- kawan, menambah keakraban serta ber-silaturahmi.

                                     
                                                                      Tempe Penyet khas Hutan Kota Trenggalek

Di sisi selatan ada warung nasi pecel yang rasanya mantab di lidah, ataupun yang kurang suka dengan nasi pecel ada pilihan nasi pindang istimewa juga tersedia. Jajanan seperti heci (ote ote), ketan, sate jeroan, dan masih banyak lagi. Minuman es beras kencur, es nutrisari lengkap tersedia. Buka mulai jam 07.00 pagi sampai sore.   

                                                                           Nasi Pecel

                                                              Nasi Pecel Campur Pindang

Bagaimana, tertarik bukan untuk mencicipi kelezatannya? Segera saja kunjungi keindahan alam yang asri dari Hutan Kota Trenggalek sekaligus berwisata kuliner bersama keluarga, teman, saudara.

Salam MakNyusss!!!